Kepada Engkau yang Hendak Kalah
Menggigil,
seiring dengan membekunya pikiranku kala itu.
Membisu,
seiring dengan pujian sarkas dari sang kala.
Engkau telah jatuh terlalu dalam
Terlalu berbahaya untuk lanjut
Terlalu pengecut untuk keluar
Sekarang inilah pilihanmu
Sekali salah kau bertindak
Hanya dua takdirmu
Hancur seorang diri tanpa simpati
Atau bersama menghancurkan orang yang kau cintai
Bersama kebahagiannya yang tak kau dapati
Ah, mungkin aku telah ditipu oleh pikiranku sendiri
Yang senantiasa memberi dopamin ketika melihat senyummu
Atau memang salahku yang mengharap terlalu banyak
Hanya karena kharismamu
Jika kau mundur kau kalah
Jika kau maju kau kalah
Pilihlah jalan yang kau mau
Pilihlah kekalahan terindah bagimu
seiring dengan membekunya pikiranku kala itu.
Membisu,
seiring dengan pujian sarkas dari sang kala.
Engkau telah jatuh terlalu dalam
Terlalu berbahaya untuk lanjut
Terlalu pengecut untuk keluar
Sekarang inilah pilihanmu
Sekali salah kau bertindak
Hanya dua takdirmu
Hancur seorang diri tanpa simpati
Atau bersama menghancurkan orang yang kau cintai
Bersama kebahagiannya yang tak kau dapati
Ah, mungkin aku telah ditipu oleh pikiranku sendiri
Yang senantiasa memberi dopamin ketika melihat senyummu
Atau memang salahku yang mengharap terlalu banyak
Hanya karena kharismamu
Jika kau mundur kau kalah
Jika kau maju kau kalah
Pilihlah jalan yang kau mau
Pilihlah kekalahan terindah bagimu
Komentar
Posting Komentar
-Mohon untuk tidak spam di komentar-