2017, summed up (but it's not 10)
Well, tahun 2017 akhirnya (hampir) selesai. Setidaknya tulisan ini bisa saya tulis sambil procrastinate ngerjain tulisan tentang monte-carlo yang harusnya dipost sebelum tulisan ini, heehi.
Tahun 2017 ini membawa perubahan yang cukup ketara bagi saya. Saya yang tahu kalau dari nilai rapor ga bakal keterima di SNMPTN jadi mulai lebih rajin belajarnya untuk mengejar materi (meski masih lebih banyak procrastinatenya sih, hehe). Tahun ini juga menandai pensiunnya saya dari dunia per-olim-an, sejak pertama kali berkenalan saat kelas 4 sd hingga somehow bisa sampai tingkat provinsi saat kelas 10 dan 11 SMA (dan sejauh ini saya belum ada rencana serius ikut ONMIPA, meski kemungkinan besar karena ga tahu belajarnya dari mana). Saya juga memutuskan memilih FMIPA, berpisah dari target awal saya saat awal masuk SMA untuk masuk ilmu komputer (atau sejenisnya), karena y h a.
Cerita soal SBMPTN dan kisah gimana masuk ITB skip aja deh, karena generik banget dan saya yakin ga sememotivasi cerita-cerita orang lain yang (kalau di tulisan-tulisan motivasi somehow selalu) kerja keras.
Singkatnya ya akhirnya saya diterima di FMIPA ITB, lalu gak lama setelah daftar ulang ikut gath bareng anak-anak FMIPA ITB'17, dan kebetulan cukup banyak yang hobi dengan astronomi di sini, jadi ya kita buat yang namanya "Cubsphere", gabungan dari "Cube" dan "Sphere"
Demo ekskul KIRSTAL |
Sebelum daftar ulang, saya juga sempat mengikuti Kongres Teknologi Nasional (KTN) yang diadakan BPPT, yang di situ saya berkesempatan melihat bagaimana perencanaan, pengembangan, dan penerapan teknologi terjadi di Indonesia. (Ya, harusnya ini ditulis di atas, tapi males beresinnya lagi wkwk)
Foto saat KTN yang akhirnya saya post untuk tugas OSKM |
Dahsyat! |
Kader LS di Tahura Dago |
Sekolah magang MWA-WM |
Genshiken ITB, pasca ujian matematika |
KSEP ITB |
Aksara Betha |
TA Genshiken, alias meme setebal 200 halaman |
....dan postingan ini nampaknya saya akhiri saja dengan pesan (dalam bentuk puisi) untuk diri saya di masa lalu:
Kepada Engkau yang Katanya Akan Kalah
Kau telah memilih jalanmu
Tak perlu ada penyesalan
Tak perlu ada kekesalan
Tak perlu ada ketakutan
Kulihat cerminan dirimu kala itu
Dalam rangkaian kata tak berperasaan
Dalam untaian kalimat penuh ketakutan
Dalam pandangan yang membenci masa depan
Kau telah memilih bertindak
Meski diakhiri kata tidak
Tetapi tanpa emosi yang meledak
Kau telah kalahkan ketakutanmu
Inilah jalan terbaikmu
Tidak ada yang kalah di sini
Tidak ada yang menang di sini
Ini bukanlah kompetisi
Pertarungan antara dirimu dan dirinya
Ini adalah perjalanan
Jika kau maju itulah pilihanmu
Jika kau mundur itulah pilihanmu
Pilihlah jalan terbaik bagimu
Pilihlah jalan terindah bagimu
-Oleh seseorang yang masih tidak mengerti kehidupan
Selamat jalan, 2017
Selamat datang, 2018
Komentar
Posting Komentar
-Mohon untuk tidak spam di komentar-